- Citra sebagai seorang dosen dan peneliti senior telah melekat pada sosok Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes. Berbagai prestasi dan jabatan telah disandang perempuan usia 40 tahun ini. Ia adalah seorang dokter gigi, peneliti, pengajar, pendidik. Bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi juga untuk keluarga dan putra putrinya.
Berbagai kesibukan telah Yanti tekuni. Selain sebagai Ketua Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah (PPJI) Universitas Airlangga, Yanti merupakan staf pengajar pada program studi Teknobiomedik, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR.
Ia juga merupakan anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Perhimpunan Kesehatan Hiperbarik Indonesia (PKHI), Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), serta International Society of Clinical Densitometry.
Yanti merupakan peneliti senior di Institute of Tropical Disease (ITD) UNAIR. Di ITD UNAIR, Yanti mengabdikan dirinya sebagai peneliti senior bidang riset HIV/AIDS.
“Saya melihat pasien HIV/AIDS dengan wasting syndrome, tinggal tulang dan kulit. Tubuhnya dipenuhi penyakit kulit. Keluarga mereka tidak pernah datang. Mereka hanya dirawat orang-orang dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Saya terketuk. Kondisi pasien yang terminal itulah yang membuat saya ingin mengabdikan diri kepada mereka,” ujar dokter gigi itu.
Selengkapnya klik : http://ppjpi.unair.ac.id/dr.-prihartini-widiyanti,-mendidik-tak-dapat-dinilai-dengan-materi-informasi-berita-ppjpi-unair-3.html
Visit : http://www.unair.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar