Pencegahan karies pada gigi anak memerlukan penanganan yang komprehensif. Para mahasiswa bersama pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat (IKGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga membentuk Forum Advokasi Lintas Sektor (Forkas) di wilayah kerja Puskesmas Balongsari, Kota Surabaya.
Mengutip hasil riset dan diskusi yang diselenggarakan antara sivitas akademika dengan tenaga medis di Puskesmas Balongsari, sekitar 97 persen siswa sekolah dasar mengalami karies gigi.
“Penyebabnya bermacam-macam mulai perilaku yang salah hingga makanan. Oleh sebab itu diperlukan koordinasi lintas sektor yang erat agar masalah ini bisa ditekan dan dicegah perkembangannya,” ungkap Fevy Liyadi, koordinator tim mahasiswa praktik kuliah lapangan FKG di Balongsari.
Forkas terdiri dari perwakilan Kecamatan Tandes, Kelurahan Balongsari, Kelurahan Karangpoh, dan enam kepala SDN Balongsari, SDN Gadel, SDN Tandes I, SDN Tandes II, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Wachid Hasyim, MI Miftahul Huda, perwakilan puskesmas, dan kelompok kerja PKK se-Kelurahan Balongsari.
“Forkas merupakan sistem pantau terhadap aktivitas dokter gigi kecil sebagai penyuluh kesehatan gigi pada teman sebayanya di SD, terhadap aktivitas guru SD yang berperan sebagai kader kesehatan gigi melalui upaya senam kesehatan giginya, dan juga terhadap aktivitas kunjungan pasien anak usia SD di Puskesmas Balongsari,” jelas Rachmad Rifqi Fahreza, salah satu tim mahasiswa PKL FKG UNAIR.
“Atas permintaan Kepala Puskesmas Balongsari pula, diharapkan nanti setelah ada forum ini, pencatatan dan pengawasan terhadap kesehatan gigi di Wilayah Puskesmas Balongsari ini menjadi lebih tertata,” imbuh Rifqi.
Selain pencatatan, program lainnya yang dimiliki Forkas antara lain melatih guru sekolah dan anak-anak sebagai kader kesehatan gigi, meluncurkan buku pintar gigi dan mulut, serta menyikat gigi rutin setiap Sabtu di sekolah.
“Tidak mungkin program kesehatan akan berjalan dengan baik, jika fungsi pengawasannya tidak dirancang dengan sistematis, di sini kami berharap peran lintas sektor yang terdukung baik bisa menjadi pendorong upaya kesehatan gigi di sekolah,” ungkap Fevy yang kini menempuh pendidikan profesi di FKG.
Tim mahasiswa juga menyerahkan buku pintar Kesehatan Gigi dan Mulut kepada pihak puskesmas. Buku pintar berisi tentang petunjuk cara memelihara kesehatan gigi dan mulut, aktivitas menyikat gigi di sekolah hingga pencatatan perawatan yang didapat anak di Puskesmas Balongsari.
Guna mengontrol kinerja tim Forkas, kedua belah pihak menandatangani nota kesepakatan pada Rabu (30/8).
“Ini adalah sebuah bentuk advokasi yang perlu diapresiasi tinggi. Saya ucapkan terima kasih dan selamat berkarya untuk para mahasiswa PKL dan tim lintas sektor ini, saya harap bisa berlangsung secara sustainable (berkelanjutan),” pesan Wakil Dekan II FKG Dr. Agung Sosiawan., drg., M.Kes.
Sumber : http://news.unair.ac.id/2017/09/04/atasi-karies-dokter-gigi-muda-bentuk-forum-lintas-sektor/
Fakultas Universitas Airlangga
- Fakultas Kedokteran UNAIR
- Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR
- Fakultas Hukum UNAIR
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR
- Fakultas Farmasi UNAIR
- Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR
- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNAIR
- Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR
- Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR
- Fakultas Psikologi UNAIR
- Fakultas Ilmu Budaya UNAIR
- Fakultas Keperawatan UNAIR
- Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR
- Fakultas Vokasi UNAIR
- Sekolah Pasca Sarjana UNAIR
Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar