Bupati Trenggalek Emil Dardak berpesan agar anak-anak muda tak takut mengambil risiko. Besarnya risiko yang diambil, menurut Emil, sebanding dengan mahakarya yang diciptakan. Ungkapan itu disampaikan Emil kepada para mahasiswa peserta acara EMTEK Goes to Campus yang diselenggarakan di Airlangga Convention Center, Selasa (13/9).
Baca Juga : Pentingnya Perkokoh Rasa Kebinekaan
“Untuk membuat sesuatu yang besar, kita biasanya dihadapkan pada risiko yang besar pula. Tapi, jika kita tidak mengambil risiko, maka tidak ada mahakarya di dunia ini. Anak muda harus berani mengambil risiko untuk menciptakan karya terbaik,” pesan Emil.
Emil mengatakan, anak-anak muda harus terus ilmu menimba sebanyak mungkin pengalaman selagi masih mampu. Pasalnya, tak jarang anak muda yang mengabaikan kesempatan emas karena belum menyiapkan kemampuan sesuai kebutuhan.
“Anak-anak muda harus matang. Persiapkan diri dengan mengikuti organisasi dan matangkan kemampuan diri. Ketika ada kesempatan, maka kita sudah benar-benar siap. Jangan ada kata ‘karena masih muda’ lantas menganggap hal itu (persiapan diri) nggak penting,” tutur Bupati Trenggalek.
Bagi Emil, bangsa Indonesia tengah membutuhkan anak-anak muda yang visioner. Sebab, Indonesia tak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menjadi bangsa yang terdepan dalam prestasi dan kesejahteraan.
Prinsip itulah yang kini diterapkan Emil dalam membangun daerah berpenduduk hampir 700ribu. Ia berusaha menepis anggapan bahwa Trenggalek merupakan daerah yang sulit diakses dari kota-kota besar.
“Ada banyak anggapan bahwa Trenggalek adalah daerah yang sulit dibangun. Dari Surabaya jauh, dari Malang juga jauh. Dari Solo juga jauh. Jangan pandang diri kita dari yang terjauh, tetapi paradigma Trenggalek jadi yang terdepan dari sisi selatan itu yang kita gunakan. Maka, kita (Trenggalek) harus paling maju di sana,” pungkas doktor ekonomi termuda lulusan Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini.
Selama kepemimpinannya yang telah berjalan selama lebih dari 19 bulan di Trenggalek, Emil mengatakan bahwa dirinya telah banyak melakukan perubahan. Didukung partisipasi warganya, Emil bergerak untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau dan lingkungan.
Contohnya, mempercantik taman-taman kota dengan bantuan komunitas pemuda, dan pembersihan selokan dengan dukungan ternak ikan lele oleh warga.
Tak berhenti di situ, Bupati Trenggalek itu berupaya menguatkan pariwisata daerah yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Menurutnya, majunya industri pariwisata dapat meningkatkan reputasi positif suatu daerah.
“Kita semua, secara bawah sadar, punya pemikiran jika pariwisata berkembang maka citra daerah akan terbentuk dengan positif. Tentu dalam suatu kebijakan ada yang suka dan yang nggak suka. Kita (pemerintah dan kelompok masyarakat) sudah duduk bersama dan sepakat. Sebuah kebijakan bisa berhasil dan nggak berhasil. Tapi, kalau kita memilih jalan aman, kita nggak akan membawa perubahan,” pungkas kepala daerah berusia 33 tahun.
Sumber : http://news.unair.ac.id/2017/09/14/pesan-positif-emil-dardak-kepada-agen-perubahan/
Fakultas Universitas Airlangga
- Fakultas Kedokteran UNAIR
- Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR
- Fakultas Hukum UNAIR
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR
- Fakultas Farmasi UNAIR
- Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR
- Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNAIR
- Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR
- Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR
- Fakultas Psikologi UNAIR
- Fakultas Ilmu Budaya UNAIR
- Fakultas Keperawatan UNAIR
- Fakultas Perikanan dan Kelautan UNAIR
- Fakultas Vokasi UNAIR
- Sekolah Pasca Sarjana UNAIR
Cari Artikel yang Sesuai dengan Penelitian Anda di :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar